Gaya hidup Sobat GenZ yang always on dan selalu meng-update keseharian di media sosial akan memudahkan seseorang untuk melakukan tindakan doxing. Doxing sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang secara tidak bertanggung jawab untuk menyebarluaskan informasi sensitif tentang dirimu, baik itu berupa foto maupun video tanpa izin. Hal ini dilakukan dengan sengaja untuk menyakiti, mengancam, serta menghasut dirimu sehingga dapat merusak kepribadianmu di media sosial. Nah, ini termasuk dalam cyberbullying lho teman-teman.
Misalnya jika kamu pernah menuliskan komentar ataupun mengunggah sesuatu di Twitter, Instagram, atau Facebook yang dapat menyinggung seseorang atau dapat memancing kemarahan netizen, bisa jadi mereka terdorong untuk mencari identitas dirimu. Lho, buat apa emangnya? Nah, data pribadi ini bisa digunakan untuk menjatuhkan harga diri hingga mencelakai seseorang. Data pribadi seperti alamat rumah, data orang tua, nomor handphone, dan segala hal yang pernah kamu lakukan di media sosial berpotensi untuk menggiring opini netizen terhadap dirimu.
Sobat GenZ tahukah istilah “spill the tea”? Biasanya ini terjadi ketika ada pengguna di internet yang membuat netizen geram, sehingga netizen terdorong untuk melakukan hal yang lebih dari sekedar membenci. Nah, bayangin kalau data digital kamu mudah didapat, keamananmu bisa terancam baik secara digital maupun fisik.
Ingat yah Sobat GenZ, segala aktivitas yang kamu lakukan melalui smartphone terutama saat menggunakan media sosial akan menjadi jejak digital yang tersimpan selamanya. Terus, harus gimana dong? So, yuk simak beberapa tips berikut yang telah Dokter GenZ rangkum supaya kamu tetap aman saat menggunakan media sosial dan mencegah risiko doxing.

Gunakan aplikasi yang sudah terjamin keamanannya | Photo by jetshoots via www.pexels.com
Membatasi informasi pribadi
Dengan membatasi informasi pribadi yang bersifat rahasia yang kamu bagikan secara online melalui media sosial seperti nomor handphone, alamat rumah, dan tanggal lahir akan meminimalisir tindakan doxing. Misalnya jika kamu mengunduh aplikasi seperti permainan atau mendaftarkan diri ke website yang kurang terpercaya dan menyuruhmu untuk menghubungkan dengan media sosial yang kamu punya, alangkah lebih baik jika kamu tidak mengikutinya atau pilih opsi lain jika memungkinkan. Kita nggak tahu kan data diri kita akan digunakan seperti apa?

Pikir-pikir dulu sebelum mengunggah | Photo by plann – www.pexels.com
Pertimbangkan setiap informasi yang ingin kamu bagikan
Jika kamu mengunggah sesuatu di media sosial seperti foto atau video, tanpa kamu sadari apa yang kamu unggah itu sudah menjadi konsumsi publik. Ini termasuk mau tidak mau kamu harus menerima konsekuensinya jika ada seseorang yang menyampaikan pendapatnya seputar foto atau video yang kamu bagikan. Karena tindakan seseorang tidak dapat kamu kontrol, hanya dirimu sendiri yang dapat mengontrol apa yang ingin dibagikan secara publik.
Jadi saat kamu ingin membagikan sesuatu yang kemungkinan dapat menyinggung perasaan individu atau kelompok tertentu, maka sebaiknya kamu pertimbangkan kembali untuk membagikannya.

Bijaksanalah dalam menyampaikan pendapatmu di media sosial | Photo by cottonbro – www.pexels.com
Bijaksana dalam menyampaikan pendapat secara online
Teknologi terus berkembang pesat dan semakin terikat dengan kehidupan kita mulai dari bisnis, komunikasi, dan pembelajaran. Penggunaan media sosial pun menjadi tempat kita untuk berekspresi, berkarya, dan mengemukakan pendapat. Banyak sih positifnya, tapi dampak negatifnya juga ada nih. Kebebasan berpendapat di media sosial akan sulit untuk dikontrol. Maka dari itu, ada baiknya kita lebih bijak ketika berkegiatan di media sosial. Setuju?
Nah, sekarang Sobat GenZ kudu berhati-hati ya saat mengunggah sesuatu di media sosial terutama data yang bersifat rahasia. Karena di internet kita tidak pernah tahu bila ada seseorang yang sedang memanfaatkan datamu. Waspadalah, waspadalah!
Referensi :
- Security Intelligence. (2021). How Doxing Affects Gen Z.
- SAFENET. (2020). Peningkatan Serangan Doxing dan Tantangan Perlindungannya di Indonesia.