Himbauan kepada pembaca: Artikel ini membahas tentang kekerasan yang bisa membangkitkan trauma masa lalu. Kami berusaha membahas topik yang sensitif dengan sudut pandang yang tidak menghakimi. Jika dirasa tidak nyaman, kamu bisa tutup layar ini sekarang. Jika dalam proses membaca kamu membutuhkan bantuan, silakan kontak konselor terdekat di sekitar kamu.
Setiap orang pasti punya ekspektasi untuk bahagia saat menjalin hubungan. Tapi apa jadinya kalau ternyata ekspektasi bahagia itu luntur karena terjebak dalam hubungan yang salah? Bayangan romansa hubunganmu di awal pengennya kayak Dilan dan Milea, tapi nyatanya semua itu cuma angan belaka. Memang, dalam hubungan romantis pasti ada manis-pahitnya, tapi kalau pahitnya lebih banyak dari yang manis… Hmm, kayaknya kamu perlu evaluasi ulang hubunganmu, deh.
Dari cerita teman-teman di bawah ini, yuk belajar lebih bijak lagi memilih pasangan dan menjalin hubungan. Biar nggak jadi korban dari hubunganmu sendiri~
-
Rita, 17 Tahun
-
Billy, 17 Tahun
-
Ari, 19 Tahun
-
Nabila, 18 Tahun
Toxic relationship itu bisa dialami siapa saja dan kalau sudah terjebak di dalamnya, biasanya sulit mau melepaskan diri dari sana. Karena itu biar nggak sampai terjebak, yuk kita belajar gimana caranya mengenali tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa hubungan kita tuh nggak sehat. Supaya dari awal, kita udah bisa menjaga diri. Semoga kita nggak sampai terjebak dalam lingkaran setan toxic relationship kayak cerita di atas ya~
Nah kalau kamu merasa sedang dalam toxic relationship, kamu harus aktif cari bantuan biar nggak sampai stuck kelamaan yang berakhir bikin hidupmu berantakan. Coba curhat ke teman atau orang-orang terdekat yang kamu percaya. Biar mereka bisa membantumu lepas dari hubungan toxic tersebut. Nah kalau nasihat teman-teman dan orang terdekat udah nggak bisa masuk ke telinga, kamu wajib banget hukumnya cari bantuan profesional. Bisa ke psikolog atau konselor profesional gitu biar kamu segera lepas dari toxic relationship yang menyiksa!
