“Siapa mau kopi nih? Barengan yuk pesennya!” Nah kalimat ajakan yang kayak gini pasti familier dong buat kamu yang hobi jajan, apalagi yang doyan pesen online hehehe. Emang sih kopi atau es kopi yang lagi banyak digandrungi ini bisa jadi teman kamu beraktivitas, belajar, atau bekerja misalnya. Apalagi pas cuaca lagi panas-panasnya dan butuh yang dingin-dingin buat chill… Hmmm bayanginnya aja udah seger ye kan?
Belum lagi sekarang banyak banget kedai yang menyediakan minuman es kopi di setiap sudut kota-kota besar di Indonesia, udah gitu kadang promonya nggak abis-abis. Jadi makin sering jajan deh. Nah dengan banyaknya kedai kopi, bikin minum kopi jadi bagian dari gaya hidup anak-anak muda zaman now nih.
Yaaaa… Kopi emang terkenal bisa membantu kita lebih melek dan bersemangat dalam beraktivitas. Apalagi kalau ditambah dengan varian susu, gula pasir atau aren, es yang segar plus lagi ada diskon beli satu dapat dua. Hmmm… Pasti makin nggak bisa nahan buat nggak jajan.
Saking banyaknya orang-orang yang memilih es kopi sebagai teman aktivitas, kamu bisa lihat pertumbuhan kedai kopi kekinian yang tiap hari makin menjamur di mana-mana. Menurut bisnis.com, pertumbuhan industri kedai kopi Indonesia bahkan bisa mencapai 20% di tahun 2019 kemarin.
Tapi… Es kopi yang bisa jadi booster semangat ini datang sepaket dengan efeknya yang nggak selamanya baik, lho! Berikut efek yang harus kamu perhatikan kalau tiap hari mengonsumsi es kopi lebih dari satu porsi dan dalam jangka waktu yang lama:
Kadar gula tubuh berlebih akan membuat hormon insulin tidak seimbang

Photo by Muhammad Syahroyni from Pexels via www.pexels.com
Satu porsi es kopi susu 180ml, mengandung sekitar 6,54 gram gula. Bayangkan kalau beli es kopinya yang 300ml berarti gula yang terkandung sekitar 10 gram. Nah menurut Kompas.com nih, kalau minuman manis itu menyumbang 10% kebutuhan kalori per sajiannya. Padahal menurut World Health Organization, asupan gula tambahan disarankan hanya 5 persen saja. Hal ini tentu jadi berbahaya bagi tubuh kita karena kadar gula yang terlampau tinggi bisa membuat hormon insulin tak mampu bekerja mengimbangi asupan gula berlebih.
Bikin resistensi insulin dan berujung diabetes

Gula terus… via www.istockphoto.com
Pankreas sebagai organ yang menghasilkan hormon insulin harus kerja keras nih kalau glukosa atau kadar gula di tubuh kita berlebih. Gimana bisa kerja keras? Ya kalau sel otot, lemak, dan hati tidak bisa menggunakan insulin dengan baik. Maka pankreas harus memproduksi lebih banyak insulin, biar glukosa dapat diubah menjadi energi. Nah kalau nggak bisa diubah, lama-lama terjadilah resistensi insulin yang bisa menyebabkan diabetes.
Susah tidur karena terhambatnya kerja reseptor adenosin

Susah tidur via www.istockphoto.com
Kandungan kafein dalam kopi juga bisa bikin kita susah tidur. Hal ini terjadi karena kafein bisa menghambat kerja reseptor adenosin. Adenosin adalah molekul pada tubuh yang bisa membuat kita mengantuk. Reseptor bertugas mengikat adenosin, nah kalau ikatan adenosin ini terjadi maka kerja otak akan melambat dan membuat kita jadi ngantuk. Padahal sekali minum kopi, setengah dari kandungan kafein dapat bertahan di dalam tubuh selama 3-5 jam, sisanya bahkan bisa bertahan 8-14 jam. Jadi ya semakin banyak kamu minum kopi maka semakin terhambat pula kerja reseptor ini. Makanya nggak ngantuk deh…
Masalah finansial

Keuangan jadi minus via www.istockphoto.com
Poin yang satu ini memang nggak ada hubungan langsung sama kesehatan tubuh, tapi harus diakui kalau keseringan beli es kopi kekinian bisa berimbas pada kondisi finansial kita. Bayangin aja, kalau satu porsi harganya Rp 15.000, terus kita kalikan 20 hari udah Rp 300.000 sebulan. Itu belum lagi kalau sehari lebih dari satu porsi, coba aja kalikan sebulan atau setahun gitu. Kan lumayan menyerap banyak budget keuangan kita. Bisa-bisa 10% gaji yang harusnya buat investasi atau tabungan, habis buat beli es kopi kekinian doang. Kan sayang… 🙁
Hmmm buat ngingetin kamu bahwa kebanyakan beli kopi itu bisa bikin boros, salah satu konsultan keuangan @Jouska_id pernah lho punya klien berumur 30 tahun dengan penghasilan 27 juta per bulan tapi nggak punya tabungan sama sekali. Setelah diaudit ternyata dalam setahun klien ini telah menghabiskan Rp 47 juta cuma buat beli kopi di beberapa coffee shop populer di Jakarta. Hayo lho masih mau banyak-banyak jajan kopi?
Emang sih kayaknya beli kopi tuh harganya nggak mahal-mahal amat, tapi kalau keseringan ternyata dampaknya bisa fatal nggak cuma buat kantong tapi buat badan kita. Apalagi badan kita ini adalah aset yang harus dijaga seumur hidup.
Kalau kata dr. Haryo Dimasto Kristiyanto, S.S, perlu kesadaran diri terkait makanan dan minuman yang dimasukkan ke dalam tubuh kita. Artinya kita harus paham konsekuensi apa yang kita makan atau minum. Kalau masih suka mengkonsumsi gula berlebih – tentu ada risiko bahwa di masa tua nanti akan ada resiko mengidap diabetes. Selama seseorang paham faktor risiko ini dan bisa menerima konsekuensinya di kemudian hari ya sudah tidak apa-apa.
Oh iya, ada saran nih dari dr. Haryo,“Baiknya sejak dari remaja/muda kita sudah membiasakan diri memasukkan hal-hal yang baik dan bergizi ke dalam tubuh. Kita perlu ingat, tubuh kita ini otentik jika organnya rusak tidak ada spare-part cadangannya.”