Keluarga adalah tempat kita memulai banyak hal. Mulai dari mengetahui bagaimana cara berjalan, mengenal angka dan huruf, serta rasa kasih sayang. Namun kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan dari keluarga yang seperti apa. Penuh dengan kebahagiaankah atau malah sebaliknya?

Selain kebahagiaan masa kecil yang penuh dengan imajinasi, kepolosan, dan keceriaan, tidak menutup kemungkinan ada rasa trauma yang pernah kamu alami sewaktu kecil dan sulit dilupakan sampai saat ini. Dari perasaan-perasaan inilah yang kadang terbawa hingga dewasa dan mempengaruhi karakter kita saat ini. Untuk itu, yuk kita kenalan dulu sama yang namanya inner child

Bagaimana kehidupan masa kecilmu? | Photo by lgh_9 via www.pexels.com

Apa sih inner child itu? 

Menurut Dr. Nicole Lepera, seorang psikolog holistik dari Amerika Serikat, mulai dari lahir sampai pada usia 6 tahun menjadi waktu yang sangat berdampak dalam kehidupan jangka panjang kita. Pasalnya pada masa itu kita lebih mudah untuk menyerap informasi, pengalaman, dan pengetahuan yang telah orang tua berikan.

Tapi namanya juga perjalanan hidup, pasti akan selalu ada hal-hal yang membuatmu bahagia maupun sedih. Salah satunya dengan mendapatkan julukan seperti “si keras kepala”, “anak nakal”, “bandel” dan julukan negatif lainnya. Nah, dari hal-hal yang dianggap biasa ini sangat mungkin memainkan peran penting dalam perkembangan karakter kamu hingga dewasa kelak.

Itu kan masa lalu, terus bagaimana cara mengubahnya?

Inner child yang sehat mungkin tampak menyenangkan. Sementara luka dan trauma yang pernah kamu alami sewaktu kecil menjadi tantangan saat dewasa kelak. Misalnya dulu kamu pernah mengalami luka saat belajar mengendarai sepeda. Sampai akhirnya kamu memutuskan untuk tidak lagi ingin berurusan dengan hal-hal yang berkaitan dengan sepeda.

Nah, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk bisa terhubung kembali dengan inner child serta berdamai dengan segala luka dan trauma yang dulu pernah kamu alami.

 

1. Jelajahi ingatan masa lalu 

Melihat foto-foto masa lalu merupakan cara yang mudah untuk berjumpa dengan inner child kita. Foto dapat membantumu untuk memanfaatkan kembali ruang emosional yang tercermin dalam gambar tersebut. Hal tersebut akan membuatmu merasa takjub dengan perubahan yang dulu dan yang sekarang. 

2. Melakukan hal yang dulu kamu sukai saat kecil 

Banyak hal kreatif yang sering kamu lakukan saat kecil. Namun semakin dewasa, waktumu sudah teralihkan pada hal-hal serius seperti belajar dan ujian. Melakukan hal yang dulu kamu sukai bisa membantumu terhubung dengan diri kecilmu.

Ada begitu banyak kegiatan kreatif yang bisa kamu lakukan seperti mewarnai, mencoret-coret, atau menulis. Menulis menjadi salah satu cara untuk berdamai dengan inner child karena dapat membantumu menuliskan perasaan yang selama ini tersembunyi. Cobalah untuk membuat catatan perjalanan hidup. Kamu bisa mulai dari cerita keluh kesah, menuliskan keinginan yang harus dicapai, atau menempelkan bukti penghargaan yang pernah kamu dapatkan. Harapannya hal ini bisa membantumu bangkit kembali di saat mengalami hari yang buruk. 

3. Berbagi cerita dengan orang yang dapat dipercaya

Cobalah untuk lebih terbuka dengan trauma yang sedang kamu alami. Kalau kamu butuh bantuan, kamu bisa menceritakannya kepada seseorang yang dapat dipercaya maupun kepada psikolog. Hal ini bisa memudahkanmu untuk memaafkan hal-hal buruk di masa lalu dan membuat pikiranmu lebih tenang. 

 

Nah itu dia beberapa cara yang harapannya bisa membantumu terhubung dengan inner child. Pssst.. mengenali inner child juga merupakan salah satu cara untuk menyayangi diri sendiri alias self-love loh! Yuk sayangi diri sendiri!

 

Referensi:

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya