“Kamu sensi banget deh! Lagi PMS ya?”
Pasti pernah dong kamu mendengar kalimat tersebut? Bahkan bisa jadi kamu adalah orang yang mengatakan itu atau mendapat pertanyaan itu dari temanmu. Tapi eh tapi… sensi bukan berarti seorang perempuan udah pasti mau menstruasi loh. Dan juga gejala PMS bukan cuman jadi lebih sensitif aja. Nah, ngomong-ngomong soal PMS, sudahkah kamu tahu sebenarnya apa sih PMS itu?
Kenalan sama PMS

Yakin udah paham soal PMS? | Photo created by freepik
PMS atau Pre Menstruation Syndrome adalah kumpulan gejala baik fisik maupun psikologis yang dapat terjadi sejak lima hari sebelum menstruasi terjadi dan berakhir sampai hari keempat menstruasi. The American College of Obstetricians and Gynecologists menyebutkan kamu bisa saja mengalami PMS jika kamu mengalami gejala-gejala PMS dalam tiga siklus menstruasi secara berturut-turut. Terutama jika gejala-gejala ini sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyebab PMS masih belum diketahui, tetapi perubahan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi memiliki peran yang besar terhadap gejala fisik dan emosional yang kamu alami menjelang datangnya menstruasi.
Siapa aja sih yang bisa mengalami PMS?

Bukan cuma kamu | Photo created by freepik
Jadi, setelah tahu apa itu PMS, apakah kamu merasa kamu mengalami gejala PMS setiap bulannya? Jika iya, jangan panik karena kamu tidak sendiri! Sembilan puluh persen perempuan mengalami beberapa gejala menstruasi seperti kembung, sakit kepala, dan perubahan mood. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada tahun 2006 menunjukkan setidaknya 3 dari 4 perempuan pernah mengalami gejala PMS. Penelitian lain di Perancis tahun 2004 juga menunjukkan bahwa kurang dari 5% perempuan berusia subur memiliki gejala PMS yang lebih berat (premenstrual dysphoric syndrome).
Apakah yang aku rasakan termasuk gejala PMS, ya?
Gejala yang terjadi saat PMS dapat berbeda-beda pada setiap perempuan, rasa sakit yang dirasakan pun bisa ringan, sedang, dan bahkan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Gejala yang dialami juga dapat berubah seiring waktu.

Sakitnya tuh disini | Photo created by freepik
Gejala fisik PMS antara lain:
- Payudara membengkak
- Sembelit atau diare
- Kembung
- Kram
- Sakit kepala atau punggung
- Toleransi berkurang terhadap cahaya atau kebisingan
Gejala psikologis yang berkaitan dengan PMS antara lain:
- Mudah marah
- Merasa lelah
- Memiliki masalah tidur
- Perubahan nafsu makan
- Kesulitan konsentrasi dan mengingat
- Merasa cemas
- Depresi dan merasa sedih
- Perubahan mood yang cepat (mood swings)
- Kurang tertarik pada seks.
Nah, sekarang kamu sudah tau kan apa saja yang terjadi saat PMS dan kapan terjadinya? Nggak perlu panik lagi dong ketika kamu tiba-tiba merasa nyeri pada punggung atau ingin menangis sebelum atau ketika menstruasi. Tetapi jika kamu mulai merasa tidak nyaman dan nggak bisa melakukan aktivitasmu karena gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk menghubungi dokter ya!
Referensi:
- Harvard Health Publishing. (2019). Premenstrual Syndrome (PMS). https://www.health.harvard.edu/a_to_z/premenstrual-syndrome-pms-a-to-z
- American College of Obstetricians and Gynecologists. (2015). Premenstual Syndrome (PMS). https://www.acog.org/womens-health/faqs/premenstrual-syndrome
- The Office on Women’s Health US Department of Health and Human Services. (2018). Premenstrual syndrome (PMS). https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/premenstrual-syndrome
- Dickerson, L., Mazyck, P., Hunter, M. (2002). Premenstrual Syndrome. American Family Physician; 67(8): 1743–1752.
- Winer, S. A., Rapkin, A. J. (2006). Premenstrual disorders: prevalence, etiology and impact. Journal of Reproductive Medicine; 51(4 Suppl):339-347.
- Potter, J., Bouyer, J., Trussell, J., Moreau, C. (2009). Premenstrual Syndrome Prevalence and Fluctuation over Time: Results from a French Population Survey. Journal of Women’s Health; 18(1): 31–39.