Tujuh Tanda Gaslighting Dalam Hubungan

“Sensitif banget sih jadi orang, gitu aja ngambek!”
“Kok kamu gitu banget sih? Gitu aja baperan!”
“Kamu, sih, jadi buruk gini keadaannya!”

Sering mendengar ucapan ini? Atau kamu pernah mengucapkan ini pada pasanganmu? Awas, bisa jadi hal itu termasuk tanda-tanda gaslighting. Gaslighting adalah bentuk manipulasi emosional, di mana pelaku mencoba (secara sadar atau tidak) untuk membuat korban merasa bahwa reaksi, persepsi, ingatan, dan keyakinan yang mereka miliki itu bukan hanya salah, tetapi tidak tidak masuk akal. Terdapat seenggaknya tujuh hal yang bisa menjadi indikasi gaslighting. Yuk langsung aja cek bareng-bareng.

1. Merendahkan pasangan

Pelaku gaslighting (gaslighter) akan terus menyerangmu dengan mengatakan hal-hal buruk agar membuatmu merasa rendah diri, putus asa, pesimis, takut, dan terancam. Ia seringkali mengungkit kekuranganmu sehingga membuat kamu menjadi tidak percaya diri. Berada dalam situasi seperti ini lama kelamaan membuat kamu sulit untuk membuat keputusan sendiri. Kamu jadi tidak berani lagi mengkritik atau mengungkapkan perasaanmu pada pasangan karena merasa minder.

2. Kebohongan terus menerus

Salah satu sifat gaslighter adalah sering melakukan kebohongan. Sering kali kebohongan itu hanya masalah sederhana yang kerap dibesar-besarkan. Tapi kalau dilakukan terus menerus dan berulang-ulang, bukan tidak mungkin akhirnya membuatmu bingung. Misalnya, perkara tidak menelepon atau memberi kabar karena belajar kelompok, padahal sebenarnya dia bermain game online. Tindakan berbohong ini diulangi secara terus menerus untuk menyerang, mengendalikan pembicaraan, dan mendominasi hubungan.

3. ‘Ngegas’ ketika ditentang

Saat kamu mencoba untuk mengklarifikasi fakta yang diberikan, gaslighter justru melebih-lebihkan cerita tersebut sehingga membuat kamu semakin tersudut. Gaslighter akan menyangkal semua bukti yang kamu tahu dengan nada bicara yang tinggi (‘ngegas’), membentak, menyalahkan, dan akhirnya membuat kamu ragu dan bingung.

4. Memanfaatkan pasangan

Gaslighter akan mengambil keuntungan dari kamu dengan cara apapun. Misalnya ia terus-terusan menemukan cara untuk membuat kamu merasa bersalah sehingga dapat mengeksploitasi kamu. Kamu secara tidak sadar melakukan apapun yang diinginkannya karena kamu merasa tidak punya pilihan.

5. Membangun ketergantungan

Kamu akan merasakan ketergantungan emosional atau psikologis yang berlebihan pada pasangan. Gaslighter akan merusak kepercayaan dirimu sedemikian rupa sehingga tanpa pasanganmu, kamu merasa kamu bukan siapa-siapa. Ia membuat kamu merasa tidak aman, tapi kemudian dapat menenangkanmu untuk mengambil hatimu. Permainan tarik ulur seperti ini bisa membuat kamu yang awalnya ingin memutus hubungan jadi kembali sayang, bahkan merasa kamu hanya mendapat kebahagiaan dari dirinya.

6. Memberi harapan palsu

Sebagai taktik manipulasi, gaslighter akan memperlakukanmu dengan kelembutan dan kebaikan. Gaslighter juga sering mengaku menyesal atas perbuatannya. Tujuannya adalah untuk membuat kamu terus memberi kesempatan. Tapi kesalahan yang sama akan selalu diulangi lagi dan lagi.

7. Mendominasi dan mengontrol

Pada kondisi yang lebih ekstrim, gaslighter ingin mengendalikan dan mendominasi dari pasangan dalam sebuah hubungan. Misalnya si gaslighter mulai bersikap posesif, mulai mengancam, dan melakukan kekerasan jika kamu tidak menuruti apa yang dia kehendaki.

Wajib banget untuk Sobat GenZ waspada dengan hubungan gaslighting karena dapat merusak kondisi mental dan sosialmu. Jika menemukan tanda-tanda hubungan gaslighting, beranikan diri untuk segera meninggalkan pasangan.

 

Referensi:
Psychology Today. (2017). 7 Stages of gaslighting in a relationship. https://www.psychologytoday.com/intl/blog/communication-success/201704/7-stages-gaslighting-in-relationship
Psychology Today. (2019). 8 Ways gaslighters manipulate and control relationships. https://www.psychologytoday.com/us/blog/communication-success/201908/8-ways-gaslighters-manipulate-and-control-relationships